Post Terbaik

Sabtu, 29 Maret 2014

Manusia dan Penderitaan

hai Blogger...:)

saya mau berbagi kisah tentang suatu kisah perjalanan hidup seseorang yang bisa jadi inspirasi buat kita , di simak yaa...!



Ada suatu pepatah lama yang berisikan ''dibalik suatu kesuksesan, ada banyak kisah yang menjadi pendiri kesuksesan itu, entah itu kisah manis maupun pahit''. Ya...beliau bernama Thomas Alva Edison, seorang penemu lampu bohlam yang sangat berarti di masa itu dan sangat berpengaruh di masa sekarang. 

Beliau dilahirkan di Milan, Ohio, dan dibesarkan di Port Huron, Michigan. Dia adalah anak ketujuh dan terakhir dari Samuel Ogden Edison, Jr (1804-1896, lahir di Marshalltown, Nova Scotia , Kanada) dan Nancy Matthews Elliott (1810-1871, lahir di Chenango County, New York). Ayahnya harus melarikan diri dari Kanada karena ia mengambil bagian dalam Pemberontakan Mackenzie pada tahun 1837, kemudian Edison dilaporkan menjadi keturunan Belanda .

(Edison saat usia dini)

Di masa beliau sekolah, pikiran Edison muda selalu tidak fokus kepada pengajaran gurunya, seorang Pendeta Engle, telah mendengar memanggil dia "si kacau". Hal ini mengakhiri kehidupan sekolah Edison yang telah memasuki 3 bulan, ya...beliau dikeluarkan dari sekolahnya. Setelah itu beliau berpikir, "Ibu saya adalah pembuat saya. Dia begitu benar, begitu yakin pada saya, dan saya merasa memiliki sesuatu untuk hidup, seseorang yang tidak boleh saya kecewakan''. Akhirnya Ibunya yang memberikan pendidikan kepada Edison dirumah. Pendidikan yang beliau dapatkan kebanyakan berasal dari membaca buku R.G. Parker's School of Natural Philosophy dan The Cooper Union.

Edison memiliki masalah pendengaran (Tuli) pada usia dini. Keluarga Edison pindah ke Port Huron, Michigan, seketika itu hidupnya berubah pahit. Sehingga Edison harus bekerja untuk menambah penghasilannya dengan menjual permen dan koran di kereta api yang berjalan dari Port Huron ke Detroit , serta juga menjual sayuran. Beliau juga mempelajari analisis kualitatif, dan melakukan percobaan kimia di kereta api sampai terjadi kecelakaan yang menyebabkan Beliau dilarang bekerja lebih lanjut semacam itu.



Beberapa lama kemudian, Edison memperoleh hak eksklusif untuk menjual koran di jalan, dan, dengan bantuan dari empat asisten, Beliau mengatur dalam beberapa jenis koran dan dicetak Grand Trunk Herald, yang dijual dengan kertas yang lain. Ini adalah perintis Edison dalam memasuki dunia usaha kewirausahaan, karena Beliau menemukan bakatnya sebagai seorang pengusaha. Bakat ini akhirnya menuntunnya untuk menemukan 14 perusahaan, termasuk General Electric, yang termasuk salah satu yang perusahaan publik terbesar di dunia.

Saat Beliau sudah dewasa, Edison mendapatkan pekerjaan sebagai Operator Telegraf setelah Beliau menyelamatkan seorang anak kecil berumur 3 tahun yang bernama Jimmie MacKenzie yang hampir tertabrak kereta api pelarian. Ayah Jimmie, agen stasiun J.U. MacKenzie dari Mount Clemens, Michigan, sangat bersyukur sehingga sebagai balasannya, Beliau melatih Edison sebagai Operator Telegraf.



Edison memulai karirnya sebagai seorang penemu di Newark, New Jersey, dengan repeater otomatis dan perangkat telegraf yang lebih baik yang lain, tapi penemuan yang pertama kali diperoleh dia perhatikan adalah Fonograf pada tahun 1877. Prestasi ini sangat tidak terduga oleh masyarakat luas untuk tampil secara magis. ketika itu Edison dikenal sebagai "The Wizard of Menlo Park," New Jersey.

Edison sangat senang mempelajari sesuatu dan membaca buku-buku yang ada. Dari semua yang dipelajarinya, Edison menerapkan pelajaran tersebut dengan cara bereksperimen di laboratorium kecilnya. Edison tinggal di laboratoriumnya, dan hanya tidur 4 jam sehari, dan makan dari makanan yang dibawa oleh asistennya ke laboratoriumnya. Edison melakukan percobaan dan eksperimen terus menerus hingga penemuan-penemuannya menjadi sempurna. Sebelum edison bisa menyalakan lampu pertamanya, ia melakukan lebih dari 1.000 kali eksperimen yang selalu berakhir dengan kegagalan. Ya...kegagalan, kebanyakan orang akan berhenti saat itu, tapi tidak dengan Edison. Walaupun gagal ribuan kali, cara berpikir yang dimiliki oleh Thomas Alfa Edison sangatlah positif dan tahan banting, ini membawanya kepada kreativitas tingkat tinggi. Thomas alfa edison merupakan seorang yang pantang menyerah, bahkan jika dia ditanya berapa kali dia gagal sebelum memperoleh keberhasilannya dalam menghidupakan lampu, mungkin dia akan menjawab “saya tidak pernah gagal tetapi saya belajar tentang benda yang dapat digunakan untuk membuat lampu dan benda yang tidak dapat digunakan untuk membuat lampu”.



Edison aktif dalam bisnis yang tepat sampai akhir. Hanya beberapa bulan sebelum kematiannya, Lackawanna Railroad meresmikan layanan kereta listrik pinggiran kota dari Hoboken ke Montclair, Dover, dan Gladstone di New Jersey. Transmisi listrik untuk layanan ini adalah dengan cara sistem catenary overhead yang menggunakan arus searah, yang telah diperjuangkan Edison. Meskipun kondisi Beliau lemah, Edison berada di throttle pertama listrik MU (Multiple-Unit) kereta api untuk berangkat dari Lackawanna Terminal di Hoboken pada bulan September 1930, untuk mengemudi kereta mil pertama melalui Hoboken yard dalam perjalanan ke South Orange.
...
...
...
Sekian dari sedikit postingan saya ini :)
...
Mohon maaf apabila ada salah dalam penulisan :)
...
Terima Kasih sudah membaca sampai bawah...hehe
...
...
...
Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Thomas_Edison
http://peterbimbel.com/dibalik-kisah-sukses-thomas-alva-edison
...
Gambar - gambar :
Google

Senin, 24 Maret 2014

Pengaruh Budaya Luar Terhadap Jati Diri Bangsa


(sumber gambar)

Halo...Blogger dimana pun anda online...

Kali ini saya mau berbagi cerita tentang suatu pandangan/gambaran saya terhadap beberapa perubahan yang terjadi di negara tercinta kita ini,

# post ini saya buat hanya sebagai pandangan dari isi pikiran saya dan tidak bermaksud untuk menjadi pemicu suatu kesalahpahaman diantara kita :)

Oke, langsung saja......

Jati diri, adalah dua kata yang singkat tetapi bermakna besar dalam hidup kita, yang mengisyaratkan :
- siapakah anda?,
- mau jadi apa anda nanti?.
Dalam sebuah Pidato oleh John F. Kennedy, pada tahun 1961, beliau mengucapkan sebuah kalimat
yang cukup terkenal, yaitu ''Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu!''. (dari : http://id.wikiquote.org/wiki/John_F._Kennedy)

Kita sebagai bangsa Indonesia harus mempunyai jati diri sebagai bangsa Indonesia. Jati diri adalah suatu inti, jiwa, semangat, dan daya gerak dari dalam/spiritualitas (dari : http://www.kamusbesar.com/51877/jati-diri)  , oleh karena itu kita selaku bagian dari negara Indonesia ini harus turut memajukan negara ini agar kita menjadi bangsa yang kuat bagi negara kita, Indonesia.

Satu hal yang akan saya fokuskan untuk menjadikan latar belakang saya menulis ini adalah tentang pengaruh budaya luar khususnya kebudayaan negara Korea yang belakangan ini sedang booming di kalangan remaja indonesia.

Satu hal yang akan saya bahas disini adalah tentang maraknya cover dance akan sebuah Girlband Korea di Indonesia.

Menjadi fans akan hal tersebut memang wajar, tetapi menjadi fans pasti ada batas kewajarannya. Contohnya, anda pasti tau istilah cover dance kan?, cover dance adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh satu atau lebih orang yang “menirukan” gerakan tarian dari grup lain, grup idola misalnya. Kemudian, hak mereka untuk menguploadnya di YouTube atau menggunakan tariannya untuk ikut acara lomba atau sebagainya. Hal itu tidak melanggar aturan dan tidak merugikan pihak manapun (dari : http://mysoulinlove.wordpress.com/2011/01/04/cover-dance-plagiat/).

Nah..., seperti sekarang-sekarang ini sudah banyak cover dance suatu girlband di Indonesia, yang menurut saya menjadi sebuah konflik adalah bagaimana cara berpakaian mereka yang dapat dikatakan sudah ''terlalu'' terbuka (ya... anda pasti tau maksud saya apalagi para kaum pria, hahaha), ditambah dengan gerakan tari mereka yang bisa saya bilang mengundang hawa-hawa negatif yang tidak mungkin saya sebagai kaum pria menghalangi dengan segala kemampuan kami (kaum pria) agar hawa-hawa negatif itu tidak menjamah pikiran kami, ya... sebagaimana sebuah pepatah lama mengatakan bahwa ''musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri, yaitu nafsunya'', hahaha.

# maaf saya tidak mencantumkan contoh gambar disini karena hal tersebut dikhawatirkan menimbulkan konflik tambahan :) .

Sehingga cara berpakaian yang menurut saya berbeda 180 derajat dari remaja Indonesia sebelumnya dibutuhkan suatu perhatian dari lingkungan agar mereka mengerti bahwa arus globalisasi yang mereka terima itu merupakan suatu kesalahan yang musti diperbaiki.

Saya tidak menyalahkan penari nya, yang musti diperdebatkan disini adalah bagaimana kita sebagai orang yang seharusnya sudah dewasa dapat membedakan yang mana yang baik dan yang mana yang buruk agar globalisasi yang berkembang semakin pesat seiring majunya teknologi khususnya di bidang informasi dan hiburan dapat kita filter-kan agar sebuah perubahan yang terjadi pada diri kita sendiri sebagai bangsa indonesia menjadi lebih baik (khususnya saya sendiri yang tumbuh dan berkembang di era pesatnya globalisasi untuk lebih kuat dalam menghadapi hal-hal yang mungkin ada yang menurut saya negatif).

Oleh karena itu, mantapkan lah pribadi diri kita masing-masing agar unsur-unsur utama dalam diri kita menjadi kokoh serta menjadi lebih tahan terhadap segala apapun yang menggoyahkan Jati diri dari badai-badai negatif yang terus menerjang bangsa ini.

Sip, sekian isi pandangan dari pikiran saya ini...

Mohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dalam penulisan serta membuat bloger tersinggung atas post saya ini.

Terima Kasih bloger sudah membacanya sampai habis (walaupun mungkin saja langsung di scroll kebawah...hahaha..., woles... :D )

### Masing-masing manusia memiliki sudut pandang yang berbeda-beda akan suatu hal, saling menghargai dan saling menghormati adalah cara untuk menanggapi perbedaan itu :) ###